Senin, 30 April 2012

Internet versi Clifford Stoll

"Sungguh sebuah semesta yang gaib, sebuah jalinan kekosongan. Meski Internet melambai dengan meriah, menggoda dengan menyingkapkan kain yang menyembunyikan simbol pengetahuan adalah kekuasaan, bayang-bayang ini menggoda kita untuk menyerahkan waktu kita di bumi. Sungguh pengganti yang tak setimpal, realitas virtual ini di mana ribuan frustasi bertempat tinggal dan di mana (atas nama suci Pendidikan dan Kemajuan) aspek-aspek penting interaksi manusia dilecehkan terus menerus".
Silicon Snake Oil karya Clifford Stoll, yang dikutip Roger Fidler dalam Mediamorfosis: Understanding New Media, (California: Pine Forge Press, Thousand Oaks), 1997, halaman 393.
Kutipan di atas adalah keprihatinan dan ketakutan Clifford Stoll - seorang penulis dan astronom - akan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu. Prediksinya - terutama tentang manfaat internet bagi masyarakat - pada masa di mana dia hidup hanya dianggap sebagai omong kosong dan lelucon. Sekarang, lebih dari satu dasawarsa, hal yang di prediksikan Stoll nyaris sempurna untuk menjadi nyata. Internet membawa implikasi positif sekaligus negatif pada pelbagai aspek kehidupan manusia, mulai ekonomi; politik; budaya; pendidikan; kesehatan; terutama aspek sosial. Fakta ini mustahil bisa kita ingkari. Yang menarik kemudian adalah, bagaimana jika kita semakin tergantung pada internet - atau dengan kata lain - manusia dikendalikan ilmu pengetahuan dan teknologi? Apakah benar internet memiliki kemampuan untuk mengaburkan batasan antara ruang privat dengan ruang publik? Apakah benar internet memiliki kemampuan untuk menghilangkan sisi manusiawi dalam kehidupan manusia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar