Cemburu merupakan
perpaduan dari perasaan marah dan takut yang bersumber dari adanya
ancaman akan kehilangan orang yang dikasihi. Karena kedua perasaan ini,
marah dan takut, merupakan perasaan yang kuat, maka tidak heran jika
cemburu membuahkan reaksi yang keras pula.
Tidak jarang cemburu
berakhir dengan pertengkaran hebat yang dapat merusakkan sendi hubungan
dengan orang lain. Cemburu memang tidak hanya terjadi pada pasangan
saja, namun juga bisa menimpa orang tua-anak atau antar-sahabat.
Untuk
hubungan berpasangan, selain kedua pribadi bermasalah seperti posesif
dan narsistik, ada juga dua hal lain yang turut melatarbelakangi
timbulnya rasa cemburu.
Ada tipe-tipe orang tertentu yang memiliki
sifat terlalu supel, terlalu ramah, sehingga mudah akrab dan dekat
dengan orang lain. Kedekatan dengan lawan jenis inilah yang biasanya
membangkitkan ketakutan kalau-kalau relasi ini berlanjut ke jenjang
yang lebih intim.
Oleh karena itu, perlu ada komitmen untuk
menetapkan batasan-batasan dalam relasi dengan lawan jenis. Hindari
penggunaan dalih: "Tidak ada apa-apa."
Akibat pernah mengalami
sakitnya dikhianati, maka seseorang bisa menjadi begitu pencemburu.
Jika hal ini terjadi maka pihak yang bersalah harus meminta maaf, bukan
hanya sekali, tetapi berkali-kali.
Sebaliknya pihak yang dilukai
pun juga harus mau memberi maaf, bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.
Pemulihan hubungan hanya dapat terjadi jika dua pihak mau selalu
saling minta maaf dan memaafkan satu sama lain.
Pihak yang
bersalah harus mengizinkan dan menerima kemarahan pasangan yang tengah
terluka. Namun, dalam mengekspresikan kemarahan, pihak yang dilukai
harus tetap menjaga batas.
Pihak yang bersalah harus memutuskan semua tali relasi dengan rekan selingkuh.
Pihak
yang bersalah harus hidup transparan dan siap mempertanggungjawabkan
setiap keberadaan dan perbuatannya. Sementara pihak yang dilukai harus
kembali kepada fakta dan bukan perasaan belaka dalam menilai kejujuran
pasangannya.
Jika diperlukan, maka kedua pihak bisa mencari
bantuan konselor untuk menolong mereka melalui masa yang sulit ini.
Kadang mereka tidak dapat lagi berkomunikasi karena komunikasi akhirnya
menjadi ajang peluapan emosi. Di sini diperlukan kehadiran pihak
konselor untuk menjembatani mereka sehingga komunikasi tidak terputus.
Keduanya
harus menyelesaikan masalah akarnya. Tidak jarang perselingkuhan
berhulu dari relasi yang buruk.Hal ini perlu dibereskan dengan tuntas.
Keduanya harus mau berkomitmen untuk tetap bersama betapapun sulit perjalanan pemulihan yang akan dilalui.
Ingatlah, bahwa tak ada yang tak mungkin jika kita mau berusaha sungguh-sungguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar